Amalan yang Mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka

para pembaca yang budiman, kali ini mari kita lanjutkan i’tibar kita melalui kisah-kisah orang-orang shalih tedahulu, semoga kita dapat memetik pelajaran yang berharga dari kisah itu agar dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaaan kita. lanjut…….

Dalam hadits yang keempat yang diriwayatkan oleh Abi Dzar al-Ghifari r.a. bahwa ia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Rasulullah, ajarilah saya amalan yang dapat mendekatkan diri ke Surga dan menjauhkan saya dari neraka,” kemudian Nabi bersabda “jikalau engkau telah berbuat kejelakan, ikutilah kejelekan itu dengan kebaikan.” Sahabat Abu Dzar bertanya lagi “perbuatan apakah yang termasuk kebaikan?” lalu Nabi menjawab “perbuatan baik itu ialah mengucapkan laa ilaaha ill Allah, lalu shabat Abu Dzar menguatkan hatinya “betul ya Rasul, itu adalah sebagus-bagusnya kebaikan.”

Terkait dengan hadits diatas, ada sebuah kisah yang menceritakan seorang pemuda yang sedang berdiri di Arafah dan ditangannya ada 7 buah batu. Orang-orang telah menyaksikan saya di hadapan Allah SWT bahwa saya telah besyahadat اشهد ان لااله الا الله وان محمد رسول الله, kemudian ia tidur dan bermimpi melihat selah-olah adalah nyata seperti kiamat telah datang, dia telah dihisab dan dia termasuk ahli neraka. Kemudian para malaikat membawanya dan mengantar ke pintu neraka, ketika itu sudah ada sebuah batu di depan pintu neraka yang menemui dirinya.

Kemudian para malaikat Adzab berkumpul untuk membawa pemuda itu ke pintu neraka, namun di tiap-tiap pintu neraka telah ada batu-batu yang lain dari ketujuh batu tadi, dan para malaikat tidak mampu lagi membawanya. Lalu para malaikat membawanya ke bawah ‘Arsy dan bermunajat kepada Allah, “Ya robb, Engkau lebih mengetahui perkara hamba-Mu dan saya tidak menemukan jalan untuk membawanya ke neraka,” kemudian Allah berfirman, “Aku telah memberkahi hamba-Ku dan batu-batu itu, bagaimana Aku menghilangkan hakmu sedangkan Aku menyaksikan Syahadatmu,” selanjutnya Allah memerintahkan para malaikat untuk memasukkannya ke dalam surga, namun ketika di pintu surga, pintu surga masih terkunci, kemudian datanglah kesaksiannya (syahadatnya) lalu terbukalah pintu surga dan masuklah pemuda itu.

Dalam kisah lain diceritakan oleh Imam az-Zahid Sayyid al Mufti dari ayahnya Al-Mufti, ia berkata bahwa Nabi Musa a.s. telah bermunajat kepada Allah SWT “Ya Robb, Engkau telah menciptakan makhluk, memeliharanya dengan nikmat-Mu, memberinya rizki, dan pada hari kiamat Engkau memasukkannya ke dalam neraka-Mu. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Musa a.s. untuk memelihara sebuah ladang, menanaminya dan menyiraminya, kemudian Musa a.s. menjalankannya sampai panen, lalu Allah SWT bertanya kepada Musa a.s. “Apa yang telah kau perbuat terhadap ladangmu?” Musa a.s. menjawab “ saya telah menyimpannya,.”

Kemudian Allah SWT bertanya kepada Musa a.s. “ wahai musa apa yang kau sisakan dari ladangmu yang telah kau panen?” Musa a.s. menjawab “Ya Robb, saya tidak meninggalkan apapun kecuali harta yang baik, Allah pun berfirman “Aku memasukkan ke neraka orang-orang yang tidak ada kebaikan bagi dirinya,” kemudian Musa a.s bertanya “siapakah dia ya Robb?” Allah SWT menjawab “ia adalah orang yang mencegah dirinya/enggan untuk mengucapkan laa ilaaha illa Allah Muhammad rasulullah.”